Minggu, 29 April 2012

Tugas 18 . PENYELESAIAN SENGKETA TANAH MELALUI MEDIASI


PENYELESAIAN SENGKETA TANAH MELALUI MEDIASI

Posted on 27 Juli 2011 by 
  Di bidang pertanahan, belum ada suatu peraturan perundang – undangan yang secara eksplisit memberikan dasar hukum penerapan Alternatif Dispute Resolution (ADR)
Namun, hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak menggunakan lembaga ADR di bidang pertanahan berdasarkan 2 (dua) alasan,
yaitu :Pertama, di dalam setiap sengketa perdata yang diajukan di muka pengadilan, hakim selalu mengusulkan untuk penyelesaian secara damai oleh para pihak (Pasal 130 HIR).

Kedua, secara eksplisit cara penyelesaian masalah berkenaan dengan bentuk dan besarnya ganti kerugian dalam kegiatan pengadaan tanah diupayakan melalui jalur musyawarah.

Keputusan Presiden Nomor 55 tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum, (“Keppres No.53 tahun 1993”) dan Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 tahun 1994 yang merupakan peraturan pelaksanaan Keppres No. 55 tahun 1993, mengatur tentang tata cara melakukan musyawarah secara cukup terinci.

Dalam perkembangannya, hal ini dimuat dalam Peraturan Presiden Nomor 36 tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum (“Perpres No. 36 tahun 2005”) yang diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 65 tahun 2006 yang telah dilengkapi dengan Peraturan Kepala BPN Nomor 3 tahun 2007. Dengan berlakunya Perpres No. 36 tahun 2005, maka Keppres No. 55 tahun 1993 dinyatakan tidak berlaku lagi.

Dengan berjalannya waktu, penyelesaian sengketa melalui ADR secara implisit dimuat dalam Peraturan Presiden Nomor 10 tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional (“BPN”). Dalam struktur organisasi BPN dibentuk 1 (satu) kedeputian, yakni Deputi Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan (“Deputi”). BPN telah pula menerbitkan Petunjuk Teknis Penanganan dan Penyelesaian Masalah Pertanahan melalui Keputusan Kepala BPN RI Nomor 34 tahun 2007. Dalam menjalankan tugasnya menangani sengketa pertanahan, BPN melakukan upaya melalui mediasi sebagai cara penyelesaian sengketa alternatif.

Pembentukan Deputi tersebut menyiratkan 2 (dua) hal, yaitu pertama, bahwa penyelesaian berbagai konflik dan sengketa pertanahan itu sudah merupakan hal yang sangat mendesak sehingga diupayakan membentuk kedeputian untuk penanganannya. Kedua, terdapat keyakinan bahwa tidak semua sengketa harus diselesaikan melalui pengadilan.

Sumber           : Mediasi Sengketa Tanah Potensi Penerapan Alternatif Penyelesaian sengketa (ADR) Di Bidang Pertanahan.

Penulis            : Prof. Dr. Maria S.W Sumardjono, S.H., MCL., MPA.

Penerbit         : Penerbit Buku Kompas, 2008.MIw9Bh

(mediasi sengketa tanah)

Sebagai hak dasar, hak atas tanah sangat berarti sebagai tanda eksistensi, kebebasan, dan harkat diri seseorang. Di sisi lain, negara wajib memberi jaminan kepastian hukum terhadap hak atas tanah itu walaupun hak itu tidak bersifat mutlak karena dibatasi oleh kepentingan orang lain, masyarakat dan negara.

Dalam kenyataan sehari-hari permasalahan tanah muncul dan dialami oleh seluruh lapisan masyarakat. Sengketa pertanahan merupakan isu yang selalu muncul dan selalu aktual dari masa ke masa, seiring dengan bertambahnya penduduk, perkembangan pembangunan, dan semakin meluasnya akses berbagai pihak untuk memperoleh tanah sebagai modal dasar dalam berbagai kepentingan.

Dapat dikatakan sengketa di bidang pertanahan tidak pernah surut, bahkan mempunyai kecenderungan untuk meningkat di dalam kompleksitas permasalahan maupun kuantitasnya seiring dinamika di bidang ekonomi, sosial dan politik.

Selain penyelesaian sengketa melalui pengadilan/litigasi, di dalam sistem hukum nasional dikenal penyelesaian sengketa melalui lembaga di luar peradilan sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternaif Penyelesaian Sengketa.

Salah satu alternatif penyelesaian sengketa (tanah) adalah melalui upaya mediasi. Mediasi sebagai penyelesaian sengketa alternatif menawarkan cara penyelesaian sengketa yang khas. Karena prosesnya relatif sederhana, maka waktunya singkat dan biaya dapat ditekan.

Tipologi Sengketa

Menurut Coser, seperti dikutip Maria SW. Sumardjono (2008),“Conflicts involve struggles between two or more people over values, or competition for status, power, or scare resources.” Jika konflik tersebut telah nyata (manifest) maka hal tersebut disebut sengketa.

Tipologi kasus-kasus di bidang pertanahan secara garis besar dapat dipilah menjadi lima kelompok, yaitu

a).Kasus-kasus berkenaan dengan penggarapan rakyat atas tanah-tanah perkebunan, kehutanan, dan lain-lain,

b).Kasus-kasus berkenaan dengan pelanggaran peraturan landreform,

c).Kasus-kasus berkenaan dengan ekses-ekses penyediaan tanah untuk pembangunan,

d).Sengketa perdata berkenaan dengan masalah tanah;

e).Sengketa berkenaan dengan tanah ulayat.

Menurut Rusmadi Murad (1991), sifat permasalahan dari suatu sengketa tanah secara umum ada beberapa macam, yaitu a).Masalah yang menyangkut prioritas untuk dapat ditetapkan sebagai pemegang hak yang sah atas tanah yang berstatus hak; atau atas tanah yang belum ada haknya.

b). Bantahan terhadap suatu alas hak / bukti perolehan yang digunakan sebagai dasar pemberian hak,

c).Kekeliruan/kesalahan pemberian hak yang disebabkan penerapan peraturan yang tidak benar,  d). Sengketa lain yang mengandung aspek-aspek sosial praktis.

Dalam konteks tipologi, BPN membagi sengketa pertanahan dibagi menjadi   sengketa penguasaan dan pemilikan, sengketa prosedur penetapan dan pendaftaran tanah, sengketa batas/letak bidang tanah, sengketa ganti rugi eks tanah partikelir, sengketa tanah ulayat, sengketa tanah obyek landreform, sengketa pengadaan tanah, dan sengketa pelaksanaan putusan.

Mediasi

Mediasi pada intinya adalah “a process of negotiations facilitated by a third person who assist disputens to pursue a mutually agreeable settlement of their conlict.” Sebagai suatu cara penyelesaian sengketa alternatif, mediasi mempunyai ciri-ciri yakni waktunya singkat, terstruktur, berorientasi kepada tugas, dan merupakan cara intervensi yang melibatkan peras serta para pihak secara aktif. Keberhasilan mediasi ditentukan itikad baik kedua belah pihak untuk bersama-sama menemukan jalan keluar yang disepakati.

Aria S. Hutagalung (2005) menegaskan mediasi memberikan kepada para pihak perasaan kesamaan kedudukan dan upaya penentuan hasil akhir perundingan dicapai menurut kesepakatan bersama tanpa tekanan atau paksaan. Dengan demikian, solusi yang dihasilkan mengarah kepada win-win solution. Upaya untuk mencapai win-win solution ditentukan oleh beberapa faktor di antaranya proses pendekatan yang obyektif terhadap sumber sengketa lebih dapat diterima oleh pihak-pihak dan memberikan hasil yang saling menguntungkan dengan catatan bahwa pendekatan itu harus menitikberatkan pada kepentingan yang menjadi sumber konflik.

Selain itu, faktor kemampuan yang seimbang dalam proses negosiasi atau musyawarah. Perbedaan kemampuan tawar menawar akan menyebabkan adanya penekanan oleh pihak yang satu terhadap yang lainnya.

Pilihan penyelesaian sengketa melalui mediasi mempunyai kelebihan dari segi biaya, waktu, dan pikiran bila dibandingkan dengan berperkara di muka pengadilan, di samping itu kurangnya kepercayaan atas kemandirian lembaga peradilan dan kendala administratif yang melingkupinya membuat lembaga pengadilan merupakan pilihan terakhir untuk penyelesaian sengketa.

Maria SW.Sumardjono (2005) menyatakan segi positif mediasi sekaligus dapat menjadi segi negatif, dalam arti keberhasilan mediasi semata-mata tergantung pada itikad baik para pihak untuk menaati kesepakatan bersama tersebut karena hasil akhir mediasi tidak dapat dimintakan penguatan kepada pengadilan. Supaya kesepakatan dapat dilaksanakan (final and binding) seyogyanya para pihak mencantumkan kesepakatan tersebut dalam bentuk perjanjian tertulis yang tunduk pada prinsip-prinsip umum perjanjian.

Menurut pengalaman di Amerika Serikat, Inggris, dan Australia pada umumnya mediasi lebih sesuai untuk diterapkan dalam kasus-kasus yang menyangkut kelangsungan hubungan antara para pihak, keseimbagan kekuatan antara kedua belah pihak, sengketa yang berjangka waktu singkat, atau sengketa yang tidak pasti hasil akhirnya bila dibawa ke pengadilan.

Untuk Indonesia, kasus-kasus yang lebih sesuai untuk diselesaikan melalui mediasi adalah kasus-kasus yang segi hukumnya kurang mengemuka dibandingkan dengan segi kepentingan (interest) para pihak.

Dalam perkembangannya, penyelesaian sengketa melalui ADR secara implisit dimuat dalam Perpres No.10 Tahun 2006 tentang BPN. Selanjutnya telah diterbitkan Keputusan Kepala BPN No.34/2007 tentang Petunjuk Teknis Penanganan dan Penyelesaian Masalah Pertanahan. Dalam menjalankan tugasnya menangani sengketa pertanahan, BPN melakukan upaya antara lain melalui mediasi.

Mengingat bahwa pada masa yang akan datang lebih banyak lagi diperlukan cara-cara penyelesaian sengketa di luar pengadilan, maka dalam rangka pemikiran ke arah realisasi lembaga mediasi, khususnya dalam sengketa pertanahan, perlu persiapkan beberapa hal yakni penyiapan sumber daya manusianya (mediator), pelatihan jangka waktu serta fasilitatornya, dan adanya suatu badan yang berwenang untuk memberi pelatihan dan sertifikat bagi mediator.

Mengingat bahwa bangsa Indonesia terkenal dengan penyelesaian masalah melalui musyawarah untuk mencapai mufakat, kiranya pemanfaatan lembaga mediasi dapat merupakan alternatif yang berdampak positif untuk penyelesaian sengketa pertanahan.


Tugas 17. 5 cara menyelesaikan konflik


5 . cara menyelesaikan konflik
KOMPAS.com - Seberapa sering Anda terbawa emosi saat terlibat pertengkaran dengan orang lain? Ketika Anda sudah dikuasai oleh amarah, berdamai dengan diri sendiri bisa membuat Anda berpikir jernih dalam mencari solusi. Tetapi bagaimana caranya?

1. Terjemahkan apa yang sebenarnya Anda inginkan
Saat perdebatan dengan teman, kakak, rekan kerja, atau siapapun, dan suasana makin panas, Anda akan mudah sekali terbawa emosi. Bukan saat yang tepat untuk bernegosiasi untuk mencari solusi bersama. Berhentilah untuk selalu berusaha memecahkan segala macam persoalan. Hentikan perdebatan, lalu mulai tuliskan perasaan Anda, atau cari teman yang dipercaya untuk mendengarkan masalah Anda. Intinya, cara ini membantu Anda memikirkan hasil atau solusi yang paling tepat. Mengambil keputusan saat pikiran dikuasai amarah hanya akan membuat Anda mencari-cari alasan pembenaran dan menyalahkan orang lain.
 

2. Kumpulkan sebanyak mungkin informasi
Ketika Anda sudah mengontrol pikiran Anda dengan lebih tenang, Anda akan lebih mudah menghadapi orang lain. Jangan sekali-kali berasumsi bahwa Anda tahu betul sumber masalahnya berdasarkan apa yang dikatakan atau dipikirkan orang lain. Cari tahu sumber masalah dengan mengumpulkan sebanyak mungkin data dan fakta sebelum mulai membicarakan solusi. Misalkan, pasangan Anda kesal karena tagihan membludak akibat belanja keperluan rumah tangga. Daripada membalas dengan bentakan dan amarah, lebih baik tanyakan apa yang membuat ia kesal dengan anggaran yang sudah Anda buat. Apakah menurutnya Anda belanja lebih banyak darinya? Apakah Anda harus melakukan pengurangan, atau memang penggunaan uang harus diperketat? Lakukan riset kecil-kecilan, bandingkan dengan pengeluaran rumah tangga pada umumnya (dengan standar tertentu), lalu diskusikan perbandingan tersebut dengan keluhan suami. Berusaha memahami posisi orang lain (lawan bicara) akan memudahkan Anda untuk mencari solusi bersama.
 

3. Tetapkan bentuk proses negosiasi
Jika pikiran sudah tenang dan terkontrol, tentukan kepada siapa Anda ingin bicara dan menegosiasikan masalah, kapan dan dimana tempat yang paling tepat. Persiapan ini penting untuk menciptakan kenyamanan bagi kedua belah pihak yang berseteru. Siapkan juga alur pembicaraan dan agendanya, sepakati bersama siapa yang memulai pembicaraan. Siapkan waktu khusus untuk menyelesaikan masalah. Hal ini untuk menunjukkan itikad baik Anda.

4. Sampaikan pesan yang tepat
Mulailah berdiskusi untuk mencari solusi dengan memunculkan sejumlah saran dan ide. Tunjukkan bahwa Anda mempunyai niat serius untuk memperbaiki keadaan. Katakan juga bahwa niat baik ini adalah untuk mencari solusi yang bisa disepakati dan dijalankan untuk kebaikan bersama. Tak cukup hanya dengan ucapan, Anda juga harus menyelesaikan masalah dengan menunjukkan perilaku yang mendukung ke arah positif. Sikap tubuh yang keliru, yang menunjukkan emosi, bisa memperkeruh suasana.

5. Negosiasi
Saat Anda memulai bernegosiasi untuk mencari solusi, kontrol diri Anda. Jangan memotong pembicaraan; bicaralah saat sudah giliran Anda. Respons pernyataan lawan bicara dengan tenang. Tarik nafas, dan berikan jeda beberapa detik untuk menjawabnya. Kontrol diri sangat penting agar solusi bisa ditemukan dengan pikiran yang tenang dan bukan emosi.
Jika semua cara ini sudah dicoba, namun masih juga belum menemukan penyelesaian, mediasi menjadi langkah selanjutnya. Anda membutuhkan  bantuan dari pakar atau dari pihak ketiga yang mampu menetralkan suasana. Bisa teman yang dipercaya kedua belah pihak, seperti  keluarga, kolega, atau jika ingin lebih efektif, cari pakarnya. Pakar profesional lebih memahami teknik mendamaikan pihak berseteru. Ini lebih baik daripada mendiamkan masalah dan menumbuhkannya menjadi energi negatif.


Sumber: Real Simple


Tugas 16 . MODEL-MODEL ANALISA KONFLIK


MODEL-MODEL ANALISA KONFLIK

Hampir setiap dari kita pernah mengalami dan terlibat dalam sebuah konflik atau mungkin hanya berada pada posisi sebagai orang yang sekedar menyaksikannya. Interaksi manusia sebagai mahkluk sosial dalam realitasnya selain berupa kerjasama bisa saja berupa konflik. Tulisan ini akan berupaya untuk memberikan gambaran tentang beberapa cara untuk menganalisis sebuah konflik. Ada beberapa model analisa yang akan disajikan, model-model analisa tersebut meliputi model Conflict Triangle, Pohon Konflik, Onion Model, menganalisa Tahapan Konflik, serta model analisa yang diuraikan oleh Paul Wehr. Model-model analisa tersebut akan membantu kita agar dapat mengerti sebuah konflik secara lebih sistematis dan komprehensif. Berikut penjelasan dari model-model analisa tersebut.

Dalam menganalisis sebuah konflik, Johan Galtung memberi penekanan pada aktor, isu dan proses dari konflik tersebut. Galtung menyebutnya conflict triangle, jadi, ketika sebuah konflik terjadi terlebih dahulu kita harus mengidentifikasi siapa saja aktor yang terlibat di dalam konflik tersebut. Adalah penting untuk menganalisa siapa sebenarnya aktor-aktor yang sedang berkonflik agar kita dapat mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang aktor-aktor tersebut karena akan sangat dibutuhkan untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi aktor sehingga bisa terlibat dalam sebuah konflik.
Setelah mengidentifikasi aktornya, selanjutnya isu dan proses dalam konflik tersebut adalah juga wajib dilakukan sebagai upaya bagi kita untuk mengerti sebuah konflik. Isu maksudnya adalah hal-hal yang menjadi pokok bahasan dalam sebuah konflik, disini kita akan mencari apa sebenarnya dipermasalahkan oleh masing-masing aktor sehingga konflik ini bisa terjadi. Sedangkan proses adalah kita melihat bagaimana tahapan-tahapan sebuah konflik sejak kapan dimulai dan bagaimana proses konflik tersebut secara detail dari tiap tahapannya.
Cara menganalisa konflik selanjutnya adalah dengan menggunakan analogi pohon konflik. Terkadang saat melihat konflik, kita hanya memperhatikan apa yang terjadi atau Nampak dipermukaan, misalnya konflik terbuka dan konflik dengan kekerasan. Yang kita lihat itulah yang kemudiaan jadi bahan pertimbangan kita untuk menyelesaikan konflik tersebut, walhasil penyelesaian konfliknyapun hanya bersifat taktis untuk sekedar menghentikan atau meredakan kekerasan dalam konflik terbuka tersebut.
Meredakan konflik dipermukaan tentunya penting, tetapi tidak akan cukup apabila hanya berhenti disitu, karena manajemen konfliknya belum menyentuh akar konflik. Dalam analogi pohon konflik tersebut, bentuk konflik yang terbuka atau dengan kekerasan dianalogikan sebagai batang dan daun yang tampak atau telah termanifesi. Analogi selanjutnya adalah akar dari pohon konflik dibagi ke dalam dua hal, root causes dan trigger. Root causes adalah penyebab konflik yang laten atau potensial sedangkan trigger disini adalah pemicu atau hal-hal yang membuat konflik tersebut akhirnya meledak menjadi konflik terbuka. Dinamika konflik kemudian membuat penyebab dan pemicu konflik ini bisa berubah dan meluas, trigger kemudian bisa menjadi root causes apabila konflik tersebut telah berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama.
Dalam menganalisa sebuah konflik, juga bisa dilakukan dengan menggunakan onion model. Model ini melihat bahwa aktor yang terlibat dalam konflik dapat dilihat dari tiga lapis kulit bawang yang jadi analogi tersebut. Lapis pertama adalah sikap aktor, sikap disini dimaksudkan sebagai ekpresi yang ditunjukkan oleh aktor dalam merespon konflik tersebut. Lapis kedua adalah posisi aktor, maksudnya adalah perspektif aktor dalam konflik ini, disini bisa diketahui pilihan aktor terhadap hal yang benar atau salah dalam konflik tersebut.
Selanjutnya pada Lapis ketiga adalah kepentingan aktor, kepentingan ini berarti hal-hal yang diharapkan oleh aktor yang mungkin berbenturan sehingga terjadilah konflik. Kepentingan ini berada pada lapisan paling dalam juga bisa menjelaskan tentang motivasi dari aktor-aktor yang sedang berkonflik tersebut. Ketiga lapisan tersebut, baik sikap, posisi dan kepentingan tidak bisa begitu saja dijelaskan secara linear bahwa sikap sudah pasti menjelaskan posisi dan posisi sudah pasti representasi dari kepentingan. Karena aktor dapat menunjukkan sikap dan posisi yang berbeda untuk mewujudkan kepentingannya.
Konflik juga dapat kita analisa berdasarkan tahapan-tahapannya, titik awal tahapan konflik berawal dari akar konfliknya atau latent causesnya. Dari sana akan nada beberapa peristiwa yang membuat konflik tersebut mengalami eskalasi sampai kemudiaan berada pada tahapan krisis. Pada tahapan krisis ini sebuah konflik butuh penanganan atau solusi yang yang cepat dan apabila itu tidak ditemukan maka konflik ini akan pecah menjadi konflik terbuka atau konflik dengan kekerasan. Tahapan ini kemudiaan menjadi puncak dari tahapan konflik tersebut. Setelah mencapai puncak, bagaimanapun konflik akan mengalami deeskalasi dan kemudiaan kembali ketahapan awal yang tadi telah dijelaskan. Tahapan-tahapan di atas tidaklah berlangsung dalam durasi yang sama, ada tahapan yang mungkin berlangsung dalam waktu yang singkat atau bahkan sebaliknya, berlangsung dalam kurun waktu yang panjang.
Tahapan konflik di atas memberikan kita penjelasan tentang bagaimana seharusnya konflik di-manage. Karena konflik terbuka merupakan akumulasi dari banyak peristiwa maka apabila ditiap fase konflik itu dikelola dengan baik maka tidak akan sampai pada fase konflik terbuka tau konflik dengan kekerasan. Begitu juga saat konflik terbuka telah terjadi, maka dengan mengerti fase-fase di atas, kita akan mendapat gambaran bagaimana cara untuk mempercepat deeskalasi konflik sehingga dapat kembali pada posisi yang latent.
Analisa konflik selanjutnya adalah model analisa yang ditawarkan oleh Paul Wehr. Wehr berpendapat bahwa konflik dapat dijelaskan dengan melihat tiga hal, yakni konteks, pihak-pihak yang terlibat, serta sebab dan dampak dari konflik tersebut. Konteks konflik bisa dijelaskan sebagai kondisi yang melingkupi terjadinya konflik tersebut, berarti untuk menganalisa konflik kita membutuhkan dan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dan fakta sejarah yang terkait dengan konflik tersebut.
Berikutnya adalah parties atau pihak-pihak yang terlibat dalam konflik tersebut. Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik ini bisa diklasifikasikan berdasarkan peran dan keterlibatan mereka dalam sebuah konflik, baik langsung maupun tidak. Disini bisa kita uraikan siapa pihak-pihak yang terlibat langsung dalam sebuah konflik atau siapa pihak yang yang tidak secara langsung terlibat dalam konflik terbuka tetapi berpengaruh terhadapa terjadinya konflik tersebut. Disini peran pihak ketiga sebagai mediator juga mendapat tempat untuk menjadi salah satu poin yang dianalisis dalam sebuah konflik. Yang terakhir adalah tentang sebab dan dampak atau konsekuensinya. Pada bagian ini kita akan menganalisa hal-hal apa saja yang menjadi penyebab dan pemicu terjadinya sebuah konflik serta akibat-akibat yang terjadi selama konflik tersebut berlangsung.
Hal selanjutnya yang harus diperhatikan dalam melihat menganalisis sebuah konflik dengan menggunakan model-model analisa di atas adalah konflik itu dinamis. Konflik bisa dengan cepat meluas dan bertransformasi menjadi konflik dengan permasalahan dan actor yang baru, misalnya, hal yang tadinya hanya menjadi pemicu konflik (triggers) berpotensi untuk menjadi penyebab atau akar konflik (root causes). Pihak-pihak yang terlibat dalam konflikpun kemudian bisa terus bertambah dengan sikap, posisi dan kepentingan yang berbeda-beda. Agar dapat lebih jelas dalam melihat dinamika konflik tersebut berikut kita lihat beberapa contoh konflik di timur tengah, india-pakistan, konflik Maluku dan konflik di Darfur.
Keempat konflik yang disebutkan di atas merupakan konflik-konflik yang telah sampai pada tahapan konflik dengan kekerasan dan telah mengakibatkan jatuhnya begitu banyak korban. Ada beberapa hal penting yang bisa kita tarik dari keempat konflik di atas. Yang pertama adalah kesemua konflik di atas berawal disaat wilayah konflik tersebut berada atau setelah bebas dari kolonialisme. Hal ini bisa kita lihat pada timur tengah yang pernah dijajah oleh Negara-negara eropa seperti perancis dan inggris, india dan Pakistan yang begitu lama dibawah control penguasa colonial inggris, Maluku yang pernah diduduki oleh belanda serta Darfur oleh inggris. Begitu besarnya perubahan penyebab konflik yang dilakukan oleh para pemerintah colonial inilah yang kemudiaan diwarisi oleh para penduduk wilayahnya diduduki.
Masih terkait dengan kolonialisme tetapi kesamaan karakteristik lainnya adalah kesemua konflik yang disebutkan diatas adalah konflik perebutan wilayah. Hal ini disebabkan oleh pembagian wilayah yang hamper disemua daerah jajahan adalah bentukan atau di desain oleh para penjajahnya. Pembagian yang tidak mempertimbangkan kondisi masyarakat setempat tetapi disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan penguasa colonial. Hal ini terjadi di timur tengah akibat tidak jelasnya pembagian wilayah maka dikemudiaan hari menimbulkan konflik. Begitu juga di Darfur, hasil pembagian daerah yang memberi satu daerah wilayah yang kaya sumber daya alam kepada salah satu pihak dan daerah yang gersang kepada pihak yang lain telah berakibat konflik yang berkepanjangan. Sedangkan di Maluku, ketidakadilan yang didapat oleh salah satu pihak selama kurun waktu tertentu telah mengakibatkan terjadinya kecemburuan sosial sehingga mempertajam kontradiksi-kontradiksi yang kemudian berujung konflik.
Di dalam konflik-konflik di atas, kita juga dapat tangkap bahwa isu-isu identitas seperti agama dan suku kemudian mengemuka dan bahkan dianggap sebagai salah satu sumber konflik. Konflik horizontal antara masyarakat Maluku misalnya, agama kemudian menjadi basis untuk menentukan dan mengidentifikasi seseorang atau kelompok sebagai musuh atau kawan. Hal yang sama terjadi di india dan Pakistan, konflik antara kedua Negara tersebut kemudiaan juga diidentifikasi terkait dengan konflik antara pemeluk agama hindu yang mayoritas di india serta pemeluk agama islam di Pakistan.
Di timur tengahpun seperti itu, konflik terbuka dan berdarah di timur tengah kemudiaan diidentikkan dengan konflik antara agama islam dan agama yahudi atau konflik bernuansa rasial antara mayoritas negara arab dan Israel. Begitu juga di Darfur, konflik dengan kekerasan yang telah berlangsung sekian lama di Darfur tersebut dikaitkan dengan konflik antara suku. Berlapis-lapisnya ekspresi konflik dan begitu dinamisnya konflik yang terjadi pada masing-masing konflik yang telah dijelaskan di atas telahmembuat analisa konfliknya semakin rumit dan harus berhati-hati karena akan sulit untuk memisahkan satu konflik awal dengan konflik yang lahir akibat dinamika konflik tersebut.






Tugas 15 . DAMPAK-DAMPAK KONFLIK


DAMPAK-DAMPAK KONFLIK

sejatinya dampak konflik yang terjadi diantara seseorang dengan orang lain ataupun dengan suatu kelompok dengan kelompok lain memberikan dua dampak yakni bisa dampak positif ataupun bisa dampak negatif .

Adapun dampak positifnya yaitu:
1. Mendorong untuk kembali mengkoreksi diri : Dengan adanya konflik yang terjadi, mungkin akan membuat kesempatan bagi salah satu ataupun kedua belah pihak untuk saling merenungi kembali, berpikir ulang tentang kenapa bisa terjadi perselisihan ataupun konflik diantara mereka.
2. Meningkatkan Prestasi : Dengan adanya konflik, bisa saja membuat orang yang termajinalkan oleh konflik menjadi merasa mempunyai kekuatan extra sendiri untuk membuktikan bahwa ia mampu dan sukses dan tidak pantas untuk "dihina".
3. Mengembangkan alternatif yang baik : Bisa saja dengan adanya konflik yang terjadi diantara orang per orang, membuat seseorang berpikir dia harus mulai mencari alternatif yang lebih baik dengan misalnya bekerja sama dengan orang lain mungkin.

Dampak buruk dari konflik yakni :
1. Menghambat kerjasama : Sejatinya konflik langsung atau tidak langsung akan berdampak buruk terhadap kerjasama yang sedang dijalin oleh kedua belah pihak ataupun kerjasama yang akan direncanakan diadakan antara kedua belah pihak.
2. Apriori : Selalu berapriori terhadap "lawan". Terkadang kita tidak meneliti benar tidaknya permasalahan, jika melihat sumber dari persoalan adalah dari lawan konflik kita.
3. Saling menjatuhkan : Ini salah satu akibat paling nyata dari konflik yang terjadi diantara sesama orang di dalam suatu organisasi, akan selalu muncul tindakaan ataupun upaya untuk saling menjatuhkan satu sama lain dan membuat kesan lawan masing-masing rendah dan penuh dengan masalah.

Sumber : Drs Pandji Anoraga, Psikologi Kepemimpinan, Penerbit Rineka Cipta
Diterbitkan di: 21 Agustus, 2010   

Tugas 14 .Dinamika Konflik


08 April 2011

Dinamika Konflik

 Konflik biasanya timbul dalam organisasi sebagai hasil adanya masalah-masalah komunikasi, hubungan pribadi, atau struktur organisasi. Karakteristik-karakteristik kepribadian tertentu, seperti otoriter atau dogmatis juga dapat menimbulkan konflik. Arti konflik banyak dikacaukan dengan banyaknya definisi dan konsepsi yang saling berbeda. Pada hakekatnya konfilk dapat didefinisikan sebagai segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua atau lebih pihak. Konflik Organisasi (organizational conflict) adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya- sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai dan persepsi.JENIS-JENIS KONFLIKAda lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :1.Konflik dalam diri individu Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.2.Konflik antar individu dalam organisasi yang sama karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.3.Konflik antar individu dan kelompok seringkali berhubungan dengan cara individumenghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.4.Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja.5.Konflik antar organisasi konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.

Tugas 13 .Definisi Motivasi


Definisi Motivasi
MotivasiMenurut Woodworth motivasi ialah  alasan-alasan atau dorongaan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu untuk mencapai tujuannya.
Menurut Sardiman Am, motivasi adalah Daya penggerak (daya) yang telah menjadi aktif dimana ini akan menjadi aktif apabila  kebutuhan untuk mencapai tujuan dirasakan sangat mendesak.
Menurut Dr Singgih Dirgagunarsa Motif adalah dorongan atau kehendak menjadi yang menyebabkan timbulnya semacam kekuatan agar seseorang berbuat atau bertindak, dengan perkataan lain bertingkah laku karena tingkah laku tersebut dilatar belakangi oleh adanya motif, maka disebut: tingkah laku bermotivasi.
Sedangkan menurut WS. Winkel.S.J. MSc ss Motif adalah daya penggerak dari dalam dan dalam subyek untuk melakukan akvitas-aktivitas  tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motif merupakan suatu kondisi intern/ disposisi (kesiap siagaan).
Menurut Nico Syukur Dister, motivasi adalah Penyebab psikologi yang merupakan sumber serta tujuan dari tindakan dan perbuatan yang dilakukan manusia.
Menurut Mc Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan


Tugas 12 . Tujuan dan Manfaat Motivasi


Tujuan dan Manfaat Motivasi

Motivasi sangat penting artinya bagi parusahaan, karena motivasi merupakan bagian dari kegiatan perusahaan dalam proses pembinaan, pengembangan dan pengarahan manusia dalam bekerja. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan seorang pegawai harus memiliki motivasi sehingga dapat memberikan dorongan agar pegawai dapat bekerja dengan giat dan dapat memuaskan kepuasan kerja.
Adapun tujuan dan manfaat dari motivasi menurut Dr. Sowatno (2001:147), diantaranya sebagai berikut :
Mendorong gairah dan semangat kerja
Meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai
Meningkatkan produktifitas kerja pegawai
Mempertahankan loyalitas dan kestabilan pegawai perusahaan
Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi pegawai
Mengefektifan pengadaan pegawai
Menciptakan hubungan kerja dan suasana yang baik
Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi pegawai
Meningkatkan kesejahteraan pegawai
Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya
Menigkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku, dan sebagainya.

www.makalahdandeskripsi

Jumat, 06 April 2012

Tulisan 31.Hantu Ibu-Ibu di FHUI – Cerita Hantu Menakutkan di Kampus UI


Hantu Ibu-Ibu di FHUI – Cerita Hantu Menakutkan di Kampus UI
Cerita ini gua dapet sekitar tahun 2000. Pada suatu hari, ada mahasiswa bernama X yang baru saja selesai kuliah dan membuat tugas. Nggak terasa, saat meninggalkan kampus, hari sudah maghrib dan X ingin langsung pulang ke tempat kostnya. Namun, di depan kampus FHUI, X melihat seorang ibu2 tua berpakaian Betawi dengan kebaya & tutup kepala menegur X sambil menanyakan arah jalan.
Si Ibu minta ditunjukkan arah menuju salah satu gedung di FHUI. X pun memberitahukan arahnya pada ibu tersebut. Tiba-tiba ia teringat bahwa bukunya tertinggal di ruang kelas. Jadi X pun tidak langsung pulang melainkan kembali ke kampus untuk mengambil bukunya. Setelah mengambil buku, X pun ingin ke toilet. Padahal kampus sudah sepi dan gelap. X memberanikan diri masuk ke toilet karena ingin buang air kecil.
Setelah selesai, X beranjak ingin pergi namun ia mendengar ada suara ibu2 tua yang ditemuinya tadi memanggil dirinya. Dan arah suara itu datang dari pintu toilet sebelah. X pun melongok ke toilet yang pintunya ternyata tidak dikunci tersebut dan betapa kagetnya ia melihat kepala si ibu yang memanggil2nya tergeletak di toilet. X pun pingsan dan ditemukan oleh penjaga kampus.
Konon, ibu itu adalah penduduk sekitar yang mati dibunuh dan jasadnya dibuang di lokasi FHUI jauh sebelum UI Depok berdiri. Dulunya FHUI adalah hutan atau rawa2 yang tidak berpenghuni.
 By : Rafsan andika satpam UI

Tulisan 30.Cerita Hantu di UI – Hantu Mahasiswi Berkebaya di Fakultas Teknik


Cerita Hantu di UI – Hantu Mahasiswi Berkebaya di Fakultas Teknik
Kisah ini gua dapat sekitar tahun 1999. Dan menurut teman yang cerita, kejadian aslinya berlangsung tahun 1991-1992an. Saat itu, ada seorang mahasiswi Fakultas Teknik yang mengalami kecelakaan saat akan berangkat ke kampus menghadiri wisudanya.
Padahal mahasiswi tersebut sudah mengenakan kebaya lengkap dengan sanggul untuk difoto bersama teman-temannya di hari wisuda. Lalu setelah kejadian itu, setiap tahun, di saat Fakultas Teknik mengadakan acara wisuda, orang bisa melihat mahasiswi tersebut muncul.
Terkadang dia terlihat berdiri di atas balkon salah satu gedung kuliah yang menghadap ke arah lapangan. Atau terkadang dia kelihatan berjalan di sekitar kampus. Konon, arwah si mahasiswi tidak bisa menerima kenyataan kalau dirinya tak akan pernah diwisuda.

By : dika rizky putra mahasiswa UI

Tulisan 29 .Cerita Serem Hantu UI – Hantu Tanpa Kaki di Perpus UI


Cerita Serem Hantu UI – Hantu Tanpa Kaki di Perpus UI
Nama temen gue tuh Ali and Ahmad. Nah ini ceritanya Sabtu pagi si Ali nih udah deket2x ujian akhir semester. biasalah orang2x kuliah. nahh terus temennya si Ahmad neh masih bobok ngorok gede gak ketulungan. Sepi maklum kan weekend. si Ali mandi gosok gigi dan terus decide kalo dia bakal belajar di Perpustakaan UI.
Pas sampe di perpustakaan. si Ali nih ngeliat si Ahmad beberapa baris dibelakang dia. lagi belajar serius. so Ali gak mo ganggu si Ahmad. Beberapa jam udah lewat Ali gak ngeliatin orang yang dateng and pergi, terus gak sengaja tuh dia ngejatuhin pen ke bawah meja. Cuma pas dia mo ambil tuh pen dia ngerasa aneh di blakang dia. Terus dia liat lagi ke belakang si Ahmad nih masih ada di blakang dia. cuma si Ahmad gak ada kakinya sama sekali.
Baru gitu si Ali neh sadar terus dia bilang sendiri Kalo itu gak mungkin si Ahmad soalnya pas dia cabut si Ahmad kan masih ngorok. Terus pelan2x dia nengok lagi ke belakang. dan gitu kagetnya dia gak liat sapa2x sekarang. Karena udah sekitar jam 2 siangan and kampus UI hari sabtu tuh gak rame. pas itu dia ngerasa hawa dingin yang aneh di perpustakaan.
Karena takut Ali buru2x ngibrit balik ke tempat kostnya. dan disana dia nemuin si Ahmad masih pake kolor dan lagi gosok gigi. dan dia bilang sama si Ali kalo dia baru bangun dan gak mungkin ke Perpustakaan. So. siapa yang ada di perpustakaan UI itu?


by : rijed yasmin office boy UI

Tulisan 28 .Cerita Hantu di UI – Penumpang Taksi Misterius di Gerbatama


Cerita Hantu di UI – Penumpang Taksi Misterius di Gerbatama
Kisah ini didapat asli dari pengemudi taksi yang ngantar gua dan teman2 pulang ke rumah teman gua di Depok setelah kita rame2 konsultasi & ngetik skripsi di warnet dekat kampus. Malam itu, setelah makan roti bakar 24 jam di Margonda, kita nyetop taksi dan dalam perjalanan, seperti biasa. gua nanya2 ke sopir taksi “Pak, daerah sini angker gak?”
Trus, pak sopirnya cerita tentang cewek mahasiswi yang meninggal tertabrak di Gerbatama UI. Hantunya selalu nyetop taksi yang lewat Gerbatama dan minta diantar pulang ke Bintaro.
Biasanya sopir yang ngantar disuruh nunggu depan rumah dengan alasan si mahasiswi mau ngambil duit di rumah. Tapi, setelah 1-2 jam nunggu, orangnya gak nongol2. Akhirnya pak sopir ngetok pintu rumahnya dan bicara dengan orang rumah.
Setelah diceritain kejadian tersebut, seisi rumah langsung nangis dan ayah tuh cewek ngambil uang ongkos taksi lalu ngasih ke pak sopir dan minta maaf atas peristiwa itu. Sopir taksi yang kita tumpangi kebetulan mengalami sendiri kejadian itu. Gua dapat cerita ini sekitar tahun 2000.


by : syamsudin supir taksi

Tulisan 27.Cerita Mesteri Hantu UI – Kereta Hantu


Cerita Mesteri Hantu UI – Kereta Hantu
Kereta Hantu merupakan legenda klasik warga UI Depok. Seorang teman gua yang kost di UI semasa kuliah, mengaku pernah mendengar bunyi kereta di malam hari sekitar jam 10-11 malam. Pada jam2 tersebut kereta sudah tidak lagi beroperasi, jadi itu adalah bunyi kereta hantu.
Kisah ini gua dapat sekitar tahun 2000 awal.
Pada suatu hari, ada mahasiswa UI bernama X yang malam itu berniat pulang ke rumahnya di kawasan Tebet menumpang kereta. Karena masih merupakan mahasiswa baru, dan belum lama naik kereta. jadi X belum begitu paham seputar jam-jam operasional kereta.
Malam itu, sekitar jam 9 X tiba di Stasiun Kereta UI. Suasana stasiun yang sepi samasekali tak membuat X curiga. Saat kereta datang (X punya karcis abodemen bulanan), X langsung masuk ke gerbong dan mengambil tempat duduk dekat jendela.
Suasana gerbong sepi dan tidak ada tukang jualan di dalamnya, X yang baru 1-2 kali naik kereta merasa tidak aneh dengan situasi ini. Penumpang kereta lain yang menunduk dan hanya diam serta berpakaian lusuh bahkan terkesan ketinggalan jaman juga tidak membuat X merasa janggal.
Saat kereta tiba di Stasiun Tebet, X bergegas turun. Ia satu2nya penumpang yang turun. Tidak ada penumpang lain yang turun di Stasiun tersebut. Saat berjalan, tiba-tiba langkah X dikejutkan dengan sapaan penjaga stasiun Tebet. “Dik, apa nggak capek kamu jalan kaki sepanjang rel ini?” Lalu X menjawab “Saya tidak jalan kaki, pak! Saya naik kereta”
Bapak itu menjelaskan “Kereta tidak ada yang beroperasi di jam ini, terakhir jam 8 malam. Adik naik kereta jam berapa?” X menjawab “Jam 21.30 pak” Bapak itu pun menambahkan sesuatu yang membuat bulu kuduk X merinding ngeri “Masalahnya, dari tadi saya memperhatikan adik. Adik tidak naik kereta, adik berjalan kaki di atas rel”
Jadi, X tidak menyadari sama sekali kalau kereta yang ditumpanginya dari Stasiun UI menuju Stasiun Tebet adalah kereta hantu


by : pak domo warga sekitar

Tulisan 26.Cerita Hantu UI – Gadis yang Gantung Diri di Rektorat


Cerita Hantu UI – Gadis yang Gantung Diri di Rektorat
Cerita ini gua dapat sekitar tahun 1999, dari seorang senior di kampus. Sebut saja namanya Indra. Indra adalah tipe mahasiswa yang aktif di senat dan selalu berpartisipasi di setiap aktivitas kampus. Pada suatu malam, Indra dan teman2 sedang sibuk mempersiapkan poster dan berbagai hiasan untuk acara 17 Agustusan.
Satu persatu anak senat pulang, tinggal Indra dan seorang teman bernama Budi yang berencana nginap di kampus karena kerjaan mereka belum selesai. Untuk itu, Indra dan Budi berencana balik dulu ke kost untuk mandi dan ambil baju, lalu kembali ke kampus untuk tidur di ruang senat setelah menyelesaikan poster dan beberapa hiasan.
Indra & Budi kemudian menumpang mobil Budi yang kebetulan AC-nya mati. Malam itu Budi nyetir dengan 2 jendela terbuka. Mereka melewati Gedung Rektorat. Dan di situlah Budi melihat seorang cewek, berjalan sendirian di gelap malam, saat itu udah jam 23.30.
Yang bikin Budi ngeri, cewek itu berjalan tertatih-tatih, seperti orang yang susah jalannya. lalu kepalanya terkulai, seperti tulang lehernya patah. Budi kemudian bilang ke Indra “lihat di pinggir trotoar depan kita. ada cewek jalan malam2 begini.” Indra diam aja, karena udah mulai merinding. “lewatin yuk, gua penasaran liat mukanya”. demikian kata Budi.
Pelan-pelan mereka mempercepat mobil. lalu Budi & Indra melirik kaca untuk melihat wajah cewek itu. .wajahnya sangat pucat, matanya melotot serta lidahnya terjulur keluar berwarna kebiruan. !!! “Itu setan mahasiswi yang gantung diri di Rektorat!!”, kata Indra panik. Budi pun ngebut supaya mereka cepat sampai ke kost dan malam itu mereka tidak jadi nginap di kampus.
Catatan :
Buat warga UI pasti tau kisah mahasiswi yang gantung diri di Rektorat dan sampe sekarang masih gentayangan di kampus UI Depok. ada beberapa versi tentang penyebab mahasiswi tersebut gantung diri, yaitu : putus dengan pacarnya atau hamil karena diperkosa.
Buat yang punya pengalaman serupa tentang hantu mahasiswi ini, atau tau detailnya, seperti mahasiswi angkatan berapa dia (kalo gak salah, angkatan 90an awal ya?), jurusan apa (kalo gak salah, FISIP atau Sastra?) bisa di-post juga!

by : juwitha mahasiswa UI


Tulisan 25 .Rumah Disamping Pemakaman Umum


Rumah Disamping Pemakaman Umum

Published under Cerita Seram, Setan Kuburan
Masih seputar RUMAH. Ada tuh rumah bokap juga yg d tinggalin ma karyawan d daerah luar kota lah... Sebelahnya persis tuh kompleks perumahan masa depan ( alias pemakaman umum ). Cuma sebates tembok doank, sekarang sih yg tinggal d sono biasa2 aja, termasuk gw kalo pas d sana kerasa biasa2 aja. Tapi dulu pas rumah itu baru aja jadi, buanyak kjadian yg bikin bgidik walaopun cuma d critain

1. Cerita Pertama
Tiap malem ada aja yg gedor2 pintu depan rumah, mpe bangunin penghuninya, pas d cek selalu kaga ada apa2.
Trus dilanjutin ama suara langkah2 d atas ternit ( bagian atap dalem ), kek orang jalan2 gitu. N di kamar mandi nya selalu ada aja makhluk halus yang rutin mandi d sono

2. Cerita Kedua
Ada karyawan gw yg tinggal d sono, malem2 mimpi ketemu cewe cakep bgt ( deskripsi nya gitu doank )... Trus tuh cewe ngajak pergi jalan2 ceritanya, tapi karyawan gw kaga mau... Kbayang tuh kalo dia mau2 aja kalo diajak jalan, d ajak kmana coba..

3. Cerita Ketiga
Ada karyawan gw yang lagi tidur siank di tuh rumah pas lagi ga ada orang, soalnya lainnya pada di luar... Dia cerita kalo dia "Ketindihan" alias ga bisa gerak, bukan itu nya yg ngeri tapi pas d depan wajahnya dia ditempel ama wajah serem : matanya melotot gede, terus gigi tuh makhluk gede2 abis, badannya gede kayak sengaja nindihin karyawan gw mpe gak bisa gerak ma skali, bahkan sampe ada orang rumah pulang, karyawan gw tadi kek orang linglung yang posisi tiduran tapi matanya pandangan kosong, di sapa ma orang rumah tadi kaga nyahut ma skali... Akhirnya karyawan gw yg td coba baca2 doa, mpe beberapa saat makhluk itu lenyap seketika


Tulisan 24.PANTUN MENGGODA


PANTUN MENGGODA
IJO IJO BUAH
KEDONDONG
BAJU IJO CIUM DONGG
Artikel ini disadur dari : Pantun Jenaka - Pantun Lucu Bikin Tertawa http://www.poztmo.com/2011/10/pantun-lucu-jenaka.html#ixzz1r5ZNp3TJ 
Follow Poztmo Twitter : http://twitter.com/poztmo